KEMBALINYA SENYUMAN MATAHARI,.
Suasana begitu suram.
tidak ada satupun kecerahan yang
ada di hari ini bahkan awanpun tak kunjung puas menghalangi indahnya matahari
pagi, sehingga matahari tidak dapat tersenyum kembali. kemurungan selalu
terlukiskan diwajahnya. disaat waktu telah menunjukkan sesuatu yang tidak ingin
aq aku lalui "kesiangan. tetapi kelopak mataku yang begitu lunak dengan
barisan bulu-bulu hitam disampingnya tak kunjung untuk membuka. aku telah
merasakan alunan lagu pagi yang sering dinyanyikan ayam dan para burung-burung
kecil, dan aku juga merasakan suara-suara bising yang dikeluarkan kendaraan
yang melintas didepan rumahku, tapi setelah sekian lamanya bahkan aku sampai
merasa puas dengan berbagai suara itu aku pun mulai terbangun dari tempat
persemayamanku. aku begitu terkejut melihat waktu yang berjalan begitu cepat.
seakan-akan aku tak mampu untuk menjalankan agenda-agenda yang telah tertera di
papan agendaku. aku pun berusaha mengejar waktu yang ada agar tidak melewatkan
tugasku sabagai seorang pelajar.
***
Suasana disana begitu membosankan
aku harus berusaha giat walaupun aku tidak tau "apakah diriku
mampu.?" atau aku akan berhenti ditengah jalan, itulah hal yang tak ingin
kulalui dan tidak ingin ku jalani, seiring berjalannya waktu aq mulai terpikir
atas kejadian yang pernah aku alami, aku merasakan kebahagiaan disaat aku
bersamanya, aku merasa giat bahkan aku tak kunjung untuk berhenti berusaha,
tapi itu dulu. dan sekarang keadaan mulaiterbalik aku selalu merasakan tetesan
hujan yang membasahiku, yang seakan-akan membuatku lemah takberdaya. Bahkan
hatikupun serasa tak mampu lagi menahan berbagai masalah yang begitu besar,
yang telah menimpaku. mungkin hatiku telah membusuk karena lelah terus-terusan
di tempa sesuatu hal yang kejadiannya sama dengan yang lalu, semakin ku
mengingat semakin banyak pulalah kesakitan yang aku rasakan.
***
Bel berbunyi begitu nyaring
seakan-akan takut telingaku tak mampu menjangkau suara tersebut aku pun mulai
menenangkan pikiranku dengan keluar dari istana yang kusukai itu udara begitu segar.
kesegaran itu menembus paru-paruku yang begitu lemah yang membuatku seakan-akan
tak terbebani apapun. canda tawa yang dikeluarkan teman-temanku melengkapi
kesegaran di pagi itu tidak kuat menahan kekonyolan itu, sehingga membuat
perutku kesakitan. bayangan-bayangannya, hilang dengan sekejap. karena mereka
!. ketika matahari tersenyum tiba-tiba awan itu datang kembali seakan-akan
balas dendam atas kebahagiaan yang aku alami "Hay,," sapaku dengan
suara lembut tanpa mengingat masalah pahit itu. aku menawarinya untuk mengisi
ruangan perut yang sangat kosong, tapi ia hanya dapat menggelengkan kepala
saja. tanpa ada suara yang terdengar dari bibir manisnya, aku melihatnya dengan
buku yang dilipat di telapak tangannya. aku hanya bisa terdiam lalu "pergi.
aku merasakan hawa ketidak nyamanannya keluar dari dirinya sehingga memaksaku
untuk pergi tanpa tersirat sedikitpun bayangannya. aku pun mulai melangkah
perlahan dikit demi sedikit menjauhinya, tak sampai kilo meter aku melangkah
seseorang dengan badan tegap rambut lurut datang menghampirinya dan membawanya
pergi, "ini suatu kejadian yang pernah ku alami" ucapan dari mulutku,
akupun berusaha kebal dengan apa yang ada. tapi, hati ku tidak dapat
menahannya. hatiku serasa telah menjadi mayat. kebahagiannya terlalu indah
untuk ku pandang sehingga membuat kelopak mataku tak kunjung untuk menutup, aku
pun kembali meneruskan perjalananku untuk melupakan semua yang telah terjadi.
***
Bel yang terahir telah kembali
dibunyikan aku berharap aku tidak menemuinya lagi, aku pun berjalan ke surgaku
yang ada di dunia, aku mulai mengisi perutku yang kosong dan bersiap untuk
kembali ketempatku sebagai seorang pelajar, aku mengikuti kegiatan yang begitu
kusukai disana aku merasakan hawa yang menyenangkan. tapi itu hanya bayanganku,
entah itu dapat terjadi atau tidak itu semua kehendak ALLAH swt. aku melihat
keramaian, kesenangan, bahkan kegembiraan yang ada disana. aku pun merasa
biasa. terhadap hal itu. aku ingin awan ini cepat menghilang agar aku dapat
melihat senyuman dari matahari. ketika mataku memandang di satu titik.
tiba-tiba seseorang memanggilku dengan suara keras, dan dengan reflexnya aku
memandang pusat dari suara itu, "Mas,,, ada apa?" tanyaku dengan
suara ringan. "naiklah.!" ketika aku mulai melangkah menyusuri tangga
yang ada disana, sesampai diatas aku melihat sosok yang begitu indah yang
membuat kesakitan itu menjadi hilang. bahkan awan yang dulunya susah diusir
sekarang telah pergi dengan sendirinya dan kini, akupun dapat merasakan
senyuman matahari menyinari keindahan di siang itu. "Subhanallah,, begitu
sempurna ciptaanmu ini yaALLAH," aku merasakan kesempurnaan yang ada pada
dirinya. bola matanya begitu bening dan bersih,warna hitam dimatanya begitu
pekat, menghiasi bola mata putihnya yang begitu bening sehingga tak dapat aku
untuk berkedip, bibirnya begitu tipis dan berwarna kemerahan, kerudung yang ia
kenakan terlihat sangat lembut membuat kecantikannya menjadi tidak mudah pudar.
tubuhnya sangat ideal sama seperti yang aku bayangkan disetiap aku berdo'a. aku
berjabat tangan dengannya aku merasakan kehalusan tangan dan kelembutan
suaranya. ".?.?.?." ucapan namanya yang keluar secara spontan dari
mulutnya. akupun membalas ucapan itu dengan namaku, aku berbincang-bincang
dengannya begitu lama sampai akupun tidak menyadari waktu yang begitu banyak
terbuang karena omongan yang tidak penting yang hanya dapat membuang waktu
saja. aku tidak mungkin membuang kesempatan untuk berbicara dengannya. setelah
1 jam lamanya ia pamit kepadaku ia memberikan butiran-butiran ucapan yang
menandakan perpisahan, aku pun bertanya-tanya dalam hati, "akankah aku
dapat bertemu dengannya lagi?, akankah matahari ini tetap tersenyum tanpa ada
sedikitpun awan yang menutupinya?" inilah yang menjadi tanda tanya besar
dalam diriku,. aku akan selalu berdo'a dan berharap aku dapat bersamanya dilain
waktu, untuk meneruskan Obrolan yang tidak penting,.!